Pages

Jumat, 14 November 2014

Pentingnya Keseimbangan Mental dan Skill

Berbicara masalah mental dan skill tidak luput dari sebuah kompetisi. Berbicara masalah kompetisi pasti ada kalah-menang dan kekalahan-kemenengan biasanya bergantung selama proses  berkompetisi. Jika selama proses kita tenang memberdayakan mental dan skill pasti hasil yang didapatkan sesuai dengan pengharapan. Alias berkompeten. Tatkala selama proses kita minder atau bermental rendah maka hasil terasa kurang maksimal.

Ketenangan adalah keutamaan pribadi seseorang dalam memenangkan sebuah kompetisi.  Kompetisi apapun itu. Berkompetisi disertai dengan pikiran yang tenang, maka persiapan matang akan menjadi bermanfaat dan lebih menjamin untuk menjadi pemenang. Sebaliknya, jika seseorang telah berlarut-larut menyiapkan atau latihan dengan teratur namun disaat hari pelaksanaan pikiran merasa gundah, hati gelisah, gugup dll. Alhasil semua usaha yang telah dijalankan sebelumnya terasa sia-sia. Semua skill yang telah diasah  tidak terealisasi hanya karena perasaan tersebut. Sehingga tidak ada guna usaha melatih skill setiap pagi dan malam.

Selain sebuah ketenangan, penting sekali untuk melatih mental dan skill. Skill sangat menjamin untuk berkompentensi dan mental adalah gerbang utama sebelum mengoptimalisasi skill. Ada dua kemungkin diantara skill dan mental. Yaitu kemungkinan berbuah baik dan buruk. Keduanya tersebut sangat berkaitan. Skill mengikuti mental dan mental juga mengikuti skill. Memiliki skill bagus dan terlatih maka rasa percaya diri semakin kokoh. Mempunyai mental tenang, maka skill menjadi lebih maksimal. Disisi lain, memiliki skill rendah pasti rasa percaya diri melemah. Apabila memiliki mental rendah maka skill terlihat rendah. Sangat berkaitan.

Filolosofi skill dan mental ibarat mencari harta karun di sebuah rumah kosong yang didepannya terdapat gerbang. Gerbang ibarat mental, dan mencari harta karun di dalam rumah ibarat skill. Ketika membuka gerbang dengan rasa ketakutan maka efeknya sampai berada didalam rumah. Seketika mencari harta karun (orang bermental rendah) hanya menuju ke sebuah tempat terbuka yang dianggap aman. Karena mereka mengalami kerisauan dan ketakutan. Berbeda dengan mereka yang bermental baja. Baru membuka gerbang. Kepercayaan diri dan semangatnya sudah membara. Sehingga ketika mencari harta karun pikiran mereka bernuansa optimis dan keberanian untuk mencari disetiap tempat. Berani mencari ke tempat yang tidak dikunjungi oleh mereka yang bermental rendah. Maka kemungkinan besar harta karun menjadi mudah ditemukan oleh mereka yang bermental tinggi.