Pages

Kamis, 11 September 2014

Dahsyatnya Sebuah Visualisasi

Visualisasi merupakan mengejemantahkan sesuatu melalui sebuah gambar. Kegiatan visualisasi adalah aktivitas otak kanan. Begitu juga dengan esq (emotional spiritual question). Para pakar pernah melakukan penelitian bahwa kesuksesan seseorang diperlukan esq 90% sedangkan iq hanya 10%. Hal ini menunjukkan bahwa peran otak kanan sangatlah penting untuk keberhasilan seseorang.

Suatu ketika saya pernah menjadi panitia kegiatan pondok ramadhan disebuah madrasah. Kegiatan tersebut dilaksanakan 3 hari 2 malam. Di malam kedua biasanya rutinitas setiap tahun diisi  kegiatan renungan malam, tapi kali itu tidak. Diganti dengan kegiatan hipnoterapi dengan harapan semoga peserta ramadhan menjadi lebih terarah. Saat itu kebetulan panitia yang ikut adalah saya. Terasa nikmat ketika kegiatan tersebut telah usai. Perasaan yang awalnya gundah menjadi tenang, yang asalnya pesimis menjadi optimis dan yang asalnya rendah diri menjadi percaya diri. Masih teringat jelas bahwa ketika selama proses hipnoterapi diperlukan imajinasi yang tinggi karena seorang hipnoterapis hanya berkata sedangkan kita diharuskan untuk membayangkan. Hari-hari selanjutnya saya terus memacu agar efek dari hipnoterapi masih berkelanjutan. Bangun tidur membiasakan untuk tarik nafas dan membayangkan sesuatu yang menjadi keinginan. Pada saat itu saya pernah membayangkan presentasi dengan sangat tenang, mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Baik itu teman maupun dosen ketika mata kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu juga membayangkan menjadi seorang yang humoris didalam kelas dan membayangkan senangnya menjadi mahasiswa dengan IP 3,8. Perlu diketahui bahwa semenjak pertama duduk dibangku kuliah saya orangnya pendiam, sulit bersosial dengan orang lain, kurang percaya diri ketika presentasi dan selalu pesimis dengan nilai. Membayangkan keinginan mencoba saya biasakan setiap hari setelah bangun dan sebelum tidur. Setelah hari berganti malam, satu persatu hal yang setiap hari terbayangkan menjadi kenyataan. Ketika presentasi Mata kuliah manajemen benar-benar merasakan sangat tenang dan mendapat perhatian. Dahsyatnya lagi saya termasuk 5 nominasi terbaik dalam forum diskusi. 4 orang mahasiswi dan yang 1 hanya saya seorang mahasiswa dari 50 peserta. Keinginan yang kedua juga terbukti, tidak tersadari asak-usuknya tiba-tiba menjadi seorang yang supel dan humoris bahkan teman-teman kelas ketika mau pergi kemana tidak lupa untuk mengajak saya. Begitu juga dengan IP. Setelah Ujian Akhir Semester berselang waktu 1 bulan saya melihat info khs secara online. Sungguh terkaget dan mengucapkan beribu rasa syukur, harapan yang dibayangkan serta diyakini memungkinkan benar-benar terjadi. Lulus semester 2 dengan IP 3,86. Sungguh dahsyat bukan?????

Semua itu yang menjadi sangat meyakini sepenuh hati, bahwa visualisasi memudahkan kita untuk mencapai. Namun pertanyaan sakarang adalah mengapa hal itu bisa terjadi??? Semua itu terjadi karena hukum tarik-menarik (Law of Attraction). Intinya bahwa apa yang kita pikiran, itulah yang semesta berikan. Pikiran kita yang akan menarik segala sesuatu itu terjadi. Teringat jelas didalam sebuah buku yang berjudul “jadilah seorang pengusaha” terdapat pernyataan seperti ini, “Sesuatu yang dipikirkan, dibayangkan, serta diyakini dengan sepenuh hati. Pasti suatu saat bisa terjadi”. Ingat!!!!Harapan akan sekedar pengharapan, seperti keinginan yang ditulis tanpa diyakini, dibayangkan serta diikhtiarkan. Oleh karena itu marilah kita berani bermimpi dan meyakini bahwa salah satu jalan menuju impian adalah berani membayangkan.

Athif,
Sambogunung 11 September 2014