Ari adalah mahasiswa di salah satu Kampus swasta Surabaya asal desa sidorabi. Ketika hendak pergi ke Kota pahlawan Ari merasa gelisah. Menjelang keberangkatannya Ari selalu marah-marah, bermalas-malasan. 2 Hari menjelang, dipenuhi kemalasan dan kegelisahan. Sehingga kegundahan serta kemalasan tersebut menciptakan gumpalan pikiran negatif terhadap pekerjaan apapun. Sampai-sampai pikiran itu terbawa hingga hari keberangkatannya ke Kota Pahlawan.
Pagi itu Ari packing barang-barang yang dibawa, seperti tas, baju, bekal dll. Tepat jam 4 Sore Ari berangkat bersama motor matic mio shoul. Ketika hendak motor matic yang dikendarai itu melaju hal-hal negatif terjadi di tengah jalan muncul di pikiran Ari. Bayangan negatif di dalam pikiran tersebut terlihat jelas bahwa ketika dijalan mengalami ban bocor, dan mengalami kecelakaan motor. Mungkin itulah efek dari kegundahan yang dialami sebelumnya sehingga pikiran-pikiran itu muncul dengan sendirinya. Meskipun bayangan-bayangan itu masih melekat namun Ari masih tetap melanjutkan perjalanan. Sesampai setengah perjalanan bayangan yang berawal hanya sekedar pikiran belaka kini menjadi kenyataan. Di Manyar ban Sepeda Motor Ari tertembus paku berukuran 10 cm, sehingga terpaksa harus menuntun selama kurang lebih 10 menit demi mencari tukang tambal ban. 15 menit menunggu akhirnya Ari dapat melanjutkan perjalanan kembali. Jarum jam menunjukkan pukul 5 sore, mengindikasikan bahwa pekerja pabri waktunya pulang. Kemacetan terjadi, sehingga rawan kecelakaan semakin berkemungkinan besar. Hal itu dialami Ari, ketika mobil avanza melaju didepannya tiba-tiba ngerem mendadak membuat Ari terkaget sambil ngerim, sehingga mio shoulnya istilah jawanya (ngosek), Untung tidak ada truk atau mobil-mobil besar dibelakangnya. Sehingga mampu melanjutkan perjalanan kembali. Namun kejadian serupa itu terjadi lagi, bahkan lebih parah ketika Sepeda motor Ari berhenti karena ada truk didepannya putar balik. Tiba-tiba "bruuuuk" dari belakang sebuah mobil gerobak menabrak bagian belakang Sepeda motor Ari hingga sampai jatuh. Parahnya lagi bukan hanya satu mobil yang berada di belakang mio shoul, tetapi 3 mobil beruntun. lampu belakang mio shoul rusak begitu juga mobil 3 beruntun tersebut juga mengalami kerusakan yang tidak murah. Lampu depannya pecah serta bagian belakangnya pecah. Setelah proses lumayan lama, Ari dapat melanjutkan kembali dengan perasaan takut.
Itulah kehebatan serta kemujaraban sebuah pemikiran. Pikiran melahirkan kenyataan, tidak pandang itu bersifat positif maupun negatif. Apapun yang di pikirkan terus-menerus serta di yakini sangat mudah terjadi. Seperti halnya dalam cerita tersebut. Ari yang awalnya hanya terbayang hal-hal negatif. Menjadi sebuah kenyataan bahkan sama persis, ban bocor kemudian kecelakaan motor. Hal ini yang harus kita ketahui, bahwa bukan mitos belaka pikiran itu mempengaruhi segala-galanya. Tapi sudah terbukti. Pikiran Positif melahirkan pekerjaan positif, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu mulai sekarang kita harus pandai-pandai memilah dan memilih pikiran-pikiran yang seharusnya kita konsumsi. Pikiran yang melahirkan kebaikan dan kemaslahatan.