Menjelang akhir masa
sekolah, berbagai macam bentuk kesibukan dilakukan oleh siswa kelas 3
SMA/Aliyah. Terlebih yang ingin meneruskan kuliah, dilain sisi belajar
menjelang ujian nasional (UN) juga mempersiapkan persyaratan menempuh jalur
masuk perguruan tinggi. Bak itu jalur SMPTN undangan, SBMPTN tulis,
Mandiri dll. Akan tetapi, sering tidak tersadari bahwa sebelum ke
tahapan-tahapan tersebut ada hal penting yang perlu diketahui. Yaitu memahami
kepribadian terlebih dahulu.
Setiap individu memiliki
kepribadian yang berbeda, sehingga lahirlah corak hidup yang berbeda pula.
Perlu diketahui bahwa kepribadian itu menentukan minat serta bakat seseorang.
Semakin relevan antara minat dan pekerjaan, maka semakin besar peluang keberhasilan
seseorang. Karena melakukan sesuatu berdasarkan minat akan menumbuhkan
kesenangan serta kenyamanan tersendiri. Hal ini yang menjadi sebab mengapa
memahami kepribadian itu harus menjadi prioritas sebelum memilih jurusan
kuliah. Sangat disayangkan apabila memilih jurusan tidak sesuai dengan minat
atau hanya sekedar ikut-ikutan, ketidaknyamanan dalam belajar suatu saat pasti
terjadi atau bisa dibilang peluang kegagalan sangat mungkin
terjamin. Menurut John Holland, terdapat 4 tipe kepribadian manusia.
1. Tipe realistik
Model ini memiliki
kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan.
Ciri-ciri tipe realistik yaitu: mengutamakan kejantanan, kekuatan otot,
ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat,
kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki
ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain. Orang
yang mempunyai tipe kepribadian realistis dalam lingkungan nyatanya selalu
ditandai dengan tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan
tantangan bagi penghuni lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang
lebih efektif, orang-orang yang mempunyai tipe kepribadian realistis
seringkali memerlukan bentuk-bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu.
Kemampuan penunjang pada
tipe kepribadian realistik seperti menyukai praktek daripada teori, computer
(software dan hardware), pemograman, matematika. Adapun jurusan kuliah yang
sesuai pada tipe ini adalah teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro,
pertanian, perikanan, automotif, farmasi.
2. Tipe intelektual/investigative
Orang yang
mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan untuk memilih
pekerjaan yang bersifat akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan
untuk merenungkan daripada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah,
berorientasi pada tugas, tidak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi
tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-nilai dan sikap yang tidak
konvensional dan kegiatan-kegiatanya bersifat intraseptif.
Orang yang
mempunyai tipe kepribadian intelektual dalam lingkungan nyatanya
selalu ditandai dengan tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan
kreatif. Bukan tergantung kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan
masalah yang efektif dan efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta
kepekaan terhadap berbagai masalah yang bersifat intelektual dan fisik.
Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan tugas bersifat objektif dan bisa
diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan secara bertahap. Bahan dan
alat serta perlengkapan memerlukan kecakapan intelektual daripada kecakapan
manual. Kecakapan menulis mutlak dipelihara dalam oreientasi ini.
Jurusan kuliah yang sesuai
dengan tipe investigative adalah Kimia, Fisika, Gizi, Biologi, Desain
Periklanan, Perangkat Lunak, Krimonologi, Matematika Dan Ilmu Pasti Atau
Eksakta.
3. Tipe sosial
Tipe kepribadian ini
memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu
orang lain. Ciri-cirinya adalah pandai bergaul dan berbicara, bersifat
responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religius membutuhkan
perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-kegiatan
rapid dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual,
lebih berorientasi pada perasaan. Orang yang mempunyai tipe
kepribadian sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga
diri dan status.
Jurusan kuliah yang sesuai
tipe sosial : Psikologi, Bimbingan Konseling, Komunikasi, Sosiologi,
Sekretaris, Guru PAUD dan SD.
4. Tipe konvensional
Orang yang
mempunyai tipe kepribadian ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk
terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical
(angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi,
mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap
status dan kenyataan materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya
ketergantungan pada atasan. Tipe kepribadian konvensional pada lingkungan
nyatanya ditandai dengan berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan
suatu proses informasi verbal dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan
sistematis. Berhasilnya dalam pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan
memerlukan waktu yang relative singkat.
Contoh jurusan yang sesuai
dengan tipe ini adalah Akuntansi, Statistik Ekonomi, Administasi Progammer.
5. Tipe usaha/enterprising
Orang yang
mempunyai tipe kepribadian ini memiliki ciri khas diantaranya menggunakan
ketrampilan-ketrampilan berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk
menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, mudah beradaptasi,
menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan,
status dan kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan. Orang yang
mempunyai tipe kepribadian usaha/enterprising ditandai dengan
berbagai macam tugas yang menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang digunakan
untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain.
Contoh pekerjaan orang
dengan tipe kepribadian ini adalah, pedagang, politikus, manajer pimpinan
eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang
sejenis. Adapun jurusan yang sesuai ialah Manajemen, Bisnis, Komunikasi,
Hubungan Internasional, Marketing Komunikasi.
6. Tipe artistik
Orang yang
mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan
orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Orang yang mempunyai tipe kepribadian artistik ini ditandai dengan
berbagai macam tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kreasi
bentuk-bentuk artistik melalui cita rasa, perasaan dan imajinasi. Dengan kata
lain, orang yang mempunyai tipe kepribadian artistik lebih menitikberatkan
menghadapi keadaan sekitar dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan
menghindari keadaan yang bersifat intrapersonal, keteraturan, atau keadaan yang
menuntut ketrampilan fisik.
Contoh pekerjaan orang
dengan tipe kepribadian ini adalah, ahli musik, ahli kartum ahli drama,
pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Setelah mengenal
beberapa tipe kepribadian menurut John Holland tersebut, pertanyaannya adalah
sudahkah mengenal tipe kepribadian anda??? kalau sudah segera pilih jurusan
kuliah yang relevan, sebaliknya jika masih belum segera untuk meningkatkan
kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan
memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan
ini meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan
suasana hati, kehendak, motivasi, sifat, keinginan, serta kemampuan berdisiplin
diri dan menghargai diri. Penulis memberikan 3 cara agar kecerdasan intrapersonal
semakin mudah dan cepat dirasakan. Pertama, melalui
proses perenungan. Dalam proses perenungan, amati apa jenis
pekerjaan/hobi/kegiatan yang selama ini anda lakukan dengan senang, nyaman dan
mampu melahirkan prestasi. Maka, sebenarnya disitulah nilai-nilai yang
seharusnya anda tingkatkan. Kedua, feedback dari
orang lain. Memang menilai seseorang jauh lebih mudah dibanding
menilai diri sendiri, sehingga dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal
sangat diperlukan penilaian dari orang lain. Bak itu teman dekat, teman sekolah
sampai dan paling penting ialah feedback dari keluarga. Ketiga, Tes
Psikologi/psikotes. Yaitu digunakan untuk mengukur aspek-aspek individu
secara psikis, dalam hal ini yang diukur adalah kecenderungan
perilaku. Tes biasanya berbentuk tertulis namun dalam
beberapa tes ada juga yang bersifat verbal atau visual. Di era
sekarang, tes psikotes digunakan dirana apapun. Jangka pendek penulis tidak
membebankan anda untuk mengikuti tes bersama pakar psikolog atau mengikuti
bimbingan konseling. Karena melakukan simulasi sekarang juga sangat bisa dan
mudah. Yaitu menggunakan HP Android dan segera buka Playstore, ketik
disearchengine "Tes Jurusan Kuliah", download. Setelah dibuka dan
jawab pertanyaan-pertanyaan yang disediakan. "SELAMAT
MENCOBA"
Athif
Malang, 23 Februari 2015
Malang, 23 Februari 2015