Pages

Rabu, 24 September 2014

Afirmasi dan Kualitas diri

Boby adalah anak bungsu dari 3 bersaudara.  Mungkin sebab anak terakhir tidak heran jika Boby memiliki sifat yang manja.
Tatkala hari itu Boby diajak oleh ayah dan ibunya pergi ke pasar. Ditengah kerumunan pasar setiap barang/mainan yang sekiranya unik terlihat oleh mata Boby langsung meminta ibunya untuk dibelikan. Karena rasa kasihan seorang ibu, akhirnya di belikan mobil-mobilan dan pesawat mainan. 

Parahnya. Setelah dibelikan dua mainan tidak juga merasa cukup. Melihat anak lain memakai sekuter. Langsung meminta untuk dibelikan sekuter. Kedua orang tuanya tentu merasa keberatan. Karena harga sekuter lebih mahal dibanding harga dua mainan sebelumnya. "Tadikan sudah ibu belikan mobil sama pesawat mainan nak, kapan-kapan saja ya dibelikan ibu sekuter" rayu ibunya. Mendengar kalimat penolakan itu Boby langung menangis sambil guling-guling ditanah. Semua orang yang berbelanja saat itu memusatkan pandangan ke arah Boby. Melihat anaknya seperti itu ayah dan ibunya  dengan terpaksa harus menuruti permintaan Boby lagi.

Setelah beranjak lebih dewasa, sifat manja Boby mulai berkurang. Sehingga tidak lagi meminta dengan seenaknya seperti saat masih kanak-kanak. Tapi dilain sisi rasa minder Boby mulai tumbuh. Mungkin karena terbiasa sejak kecil dimanja kini Boby merasa sulit menghadapi sesuatu yang baru. Apalagi pada saat itu jarak sekolah Boby lumayan jauh dari rumah. Pelajaran yang dirasa sulit dipahami, serta menghadapi guru baru membuat Boby kurang percaya diri. Tiap kali guru menerangkan pelajaran, Boby selalu menundukkan wajahnya. Karena saking takutnya terkadang juga duduk dibelakang tepat punggung temannya. Supaya tidak terlihat oleh guru. Itulah kebiasaan Boby.

Hari berganti malam, ternyata Boby mengalami keresahan terhadap keminderan yang dimiliki. Melihat teman-temannya percaya diri ketika berhadapan dengan guru membuatnya ingin berubah. Cara apapun dilakukan. Mulai dari membaca buku sampai browsing di internet. Sekin lama membaca buku akhirnya  menemukan sebuah jawaban. Tepatnya ditengah-tengah buku terdapat judul "dahsyatnya sebuah afirmasi".  Judul yang membuatnya penasaran. Sehingga kata demi kata, kalimat demi kalimat dipahami penuh konsentrasi oleh Boby. Inti pembahasan dari judul tersebut adalah Kekuatan afirmasi (Kalimat positif). Kalimat yang di ucapkan secara berkesinambungan sebelum dan sesudah tidur. Terdapat banyak deretan kalimat afirmasi. Namun Boby memilih satu kalimat yang sangat dibutuhkan. Kalimat tersebut adalah "Saya semakin penuh percaya diri, semakin penuh keberanian, dan semakin senang terhadap setiap pelajaran". 

Teknik afirmasi tersebut terus menerus diucapkan Boby setiap hari. 2 sampai 3 hari masih belum maksimal. Namun Boby tidak putus asa menerapkan hal itu. Sehingga tepat 1 bulan secara konsisten,  Kalimat yang diungkap tidak tersadari telah merubah sikap Boby. Sehingga kini dia memiliki rasa percaya diri penuh, keberanian penuh, serta merasakan senang dan tenang ketika mengikuti setiap mata pelajaran. Sampai akhirnya guru yang sejak awal sekolah tidak mengenal kepribadiannya sama sekali kini berubah 180 derajat. Torehan berbagai prestasi, mulai dari juara 1 lomba debat sampai lomba cerdas cermat membuat  setiap guru kini sangat mengenal bahkan mengaguminya. 


Afirmasi (Inggris : Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan penegasan. Afirmasi mirip seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya saja afirmasi lebih terstruktur dibandingkan dengan doa dan lebih spesifik.
Dalam cerita singkat tersebut menggambarkan bahwa afirmasi bisa menciptakan keajaiban. Boby yang awalnya merasa minder, kurang percaya diri dan tidak berani menghadap guru. Setelah memahami penuh serta menerapkan tekhnik afirmasi, sehingga mampu merubah diri Boby lebih berkualitas. Mengucapkan afirmasi dengan komitmen, keyakinan, pengharapan dan antusiasme, akan mendesakkan pengaruh yang sangat kuat pada sistem keyakinan, emosi, kesehatan dan kehidupan kita. Alam raya adalah mesin afirmasi raksasa. Prosedur dalam melakukan afirmasi bukanlah keparanormalan atau bentuk lain cuci otak. Ini benar-benar nyata dan merupakan sebuah proses yang alami. Kita hanya perlu bekerja sama dengan hukum alam raya ini. Pikiran positif dan melakukan program afirmasi dengan benar sama seperti memurnikan akal budi atau membersihkan otak kita dengan shampoo.