Pages

Jumat, 20 Maret 2015

Sistem Pendidikan (Otak kiri dan Otak kanan)

Melihat dunia pendidikan diera sekarang, sekiranya masih banyak yang perlu dibenahi. Baik itu sistem maupun kultur. Pendidikan sekarang masih terdoktrin dengan menggunakan sistem dominan otak kiri. Semua serba terstruktur, terprogram dan terikat. Bentuk pembelajaran yang dilakukan pun masih bersifat mengelolah, atau istilah lain menyuruh siswa melakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Siswa sekedar dituntut untuk mendengar, mematuhi dan mengerjakan. Selebihnya tidak. Padahal diusia itu, kecerdasan iq, esq siswa masih fleksibel dan sangat mudah dibangun. Sehingga perlu adanya revatilisasi terhadap sistem pendidikan. Yaitu dengan menyeimbangkan sistem pendidikan otak kiri dan otak kanan. 

Mengenal otak manusia yang terbagi menjadi dua bagian dengan fungsi berbeda.  Otak kiri (Mengontrol tubuh bagian Kiri Ketrampilan angka-angka Matematika/ketrampilan, ilmiah, Menganalisa, Obyektifitas, Menulis, Berbicara ,Logika, Pertimbangan). Sedangkan Otak kanan, (Mengontrol tubuh bagian kanan, bentuk 3 dimensi, Musik dan selera, seni penyatuan, Subyektifitas ,Imajinasi, Intuisi, Kreatifitas, Emosi). 

Sistem pendidikan sekarang masih terbilang dominan otak kiri. Mengukur keberhasilan seorang siswa dari sebuah nilai mata pelajaran, bentuk tulisan dan selesai tidaknya mengerjakan suatu tugas. Tanpa adanya pembangunan siswa jangka panjang. Yaitu menggunakan pembelajaran otak kanan. Melatih siswa untuk lebih kreatif, mempertajam imajinasi dan emosi. Bukan berarti pembelajaran otak kiri salah, tetapi kurang lengkap jika belum ditopang pembelajaran otak kanan. Siswa yang identik dominan otak kiri, akan mengikuti arahan dan aturan guru/sekolah. Tetapi kurang aktif dalam hal keberanian. Pasif dalam berteman. Lebih pendiam dan tidak berani menyangga atau bertanya. Berbeda dengan siswa yang dominan otak kanan saja. Mereka sangat berani menghadapi siapapun, bertanya apapun dan dimanapun. Memiliki imajinasi yang sangat kuat, sehingga mudah dalam mencapai apa yang menjadi keinginan. Emosional, artinya peka terhadap sesuatu. Orang yang dominan otak kanan emosinya (kepekaan) tinggi, sehingga motivasi yang dimiliki sangat mudah dibangun. Tetapi terkadang orang yang dominan otak kanan saja itu yang dilakukan irasional dan biasanya melakukan sesuatu tanpa berpikir lama. 


Oleh karena itu, agar terbentuk siswa yang berintelektual sekaligus bersosial tinggi maka sistem pendidikan otak kiri dan otak kanan harus seimbang. Siswa tidak sekedar dituntut untuk mendengar dan menulis, tetapi juga dituntun untuk lebih kreatif imajinatif. Misal diciptakan sebuah ruang kelas yang fungsinya untuk praktek. Praktek membuat sesuatu yang nantinya melahirkan produktivitas. Produk barang yang laku dan terjual, atau dll. Menambah mata pelajaran otak kanan. Yaitu Manajemen IMPIAN. Siswa dituntun untuk menciptakan visualisasi terhadap visi dan misi hidup. Meningkatan jiwa leadhership dan mengasah Kepekaan (emosi) siswa agar semakin termotivasi untuk terus belajar dan belajar.