Pages

Sabtu, 26 Oktober 2013

Ingin Menjadi Mapres Multitalent

Istilah mapres baru saya ketahui 4 hari kemarin kalau singkatannya adalah "Mahasiswa pretasi". Label itu disandangkan oleh sebuah Universitas kepada mahasiswa yang telah memenangkan kompetisi, baik itu di bidang akademik maupun non akademik. Adanya istilah demikian, saya dapatkan informasi dari teman yang sedang menempuh S1 semester 7 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Malang. Teman saya ini tergolong salah satu mahasiswa dikampusnya yang menyandang gelar Mapres. Dia telah memenangi Lomba kepenulisan Ilmiah berulang-ulang, sehingga pihak kampus memberi penghargaan berupa reward dan label "Mapres". Selain itu yang membuat hati saya bergerak ingin menjadi bagian dari "Mapres" adalah ketika dia menceritakan bahwa ada temannya yang mendapat gelar Mapres Multitalent, artinya karena torehan prestasi tidak hanya satu bidang. Namanya Angga. Dia telah memenangi lomba di bidang kepenulisan, atlet tennis meja, dan Organisasi lancar. Sehingga pantas pihak kampus memberi dia label Mapres Multitalent. Tentu mengenai penghargaan yang diperoleh lebih dari mahasiswa lain. 

Menjadi mapres multalent adalah dambaan setiap mahasiswa. Termasuk saya :D . Apalagi setelah mengetahui efeknya pasti rasanya tidak sabar ingin cepat seperti itu. Namun, perlunya kita berpikir rasional, bahwa suatu prestasi itu diraih tidak sekedar batu loncat atau secara tiba-tiba. Pasti dibalik senyum bahagia terdapat rintisan usaha. Mereka yang mendapat gelar Mapres, telah mendayagunakan potensi (kelebihan) yang dimiliki, kemudian diasah atau dilatih. Sehingga tidak secara otodidak, harus melalui proses panjang dan berkesinambungan. Apalagi Mapres Multitalent, harus benar-benar mampu membagi proporsi waktu untuk mengembangkan. Sebab Mapres Multitalent benar-benar ingin berkembang di segala bidang. 

Perlu diketahui, bahwa tidak semua manusia bermulti taltenta. Adakalanya manusia yang memiliki kelebihan disatu bidang. Meski demikian, potensi yang dimiliki tersebut harus sungguh-sungguh dikembangkan, dan salah satu cara ialah dengan membiasakan diri. Kemudian, untuk mahasiswa yang tergolong multi talenta segera di syukuri serta di maksimalkan bakat istimewa itu. Tentu dengan pintar-pintar membagi waktu dan memanfaatkan sebuah wadah untuk berkreasi dan berproduksi.

Tujuan saya menuliskan artikel tentang Mapres Multitalent, karena tersadari bahwa di pribadi saya insyaAllah terdapat jiwa multi talenta. Hal  tersebut bisa dilihat dari kegiatan yang biasa saya lakukan,, mulai dari berorganisasi, maupun berolahrga. Sekarang, Alhamdululilah mulai merintis usaha memaksimalkan potensi untuk menjadi penulis hebat. Sebab motivasi dari teman saya "bahwa menulis itu bukan bakat sebenarnya, tetapi kebiasaan". Maka dari itu saya mencoba membiasakan untuk menulis apapun yang sekiranya bermanfaat.

Sekarang saya masih semester 3 awal, dan selama di diampus, saya masih belum maksimal mendayagunkan potensi untuk berprestasi. Tapi setidaknya ada usaha untuk nimbrung di berbagai organisasi. Meski belum terinternaisasi. Mendengar serta melihat orang yang telah menyandang gelar Mapres tersebut, saya berkeinginan nantinya bisa menyandang mahasasiswa multi talenta. Seperti Mas Angga. Bukan berarti ingin di puji orang, namun harapan seperti itu semata-mata karena ingin membuat ayah dan ibu serta kolega bangga. InsyaAllah Saya nanti mampu berprestasi di bidang. :

1. Olahraga

Alhamdullilah, Allah SWT telah memberikan saya potensi dibidang olahraga. Khususnya futsal dan sepakbola. Mungkin ini masih dibilang bakat turunan. Sebab ayah saya dulu sangat berpotensi di bidang sepakbola. Sampai-sampai hampir setiap ada kompetisi di sewa oleh club lain. 
Bersyukur, berlatih dan berharap ini yang menjadi landasan saya untuk yakin bahwa nanti bisa mengharumkan nama kampus dirana nasional. Untuk melangkah ke arah yang sana, mulai sekarang saya memanfaatkan LSO (Lembaga Seni Olahraga) sebagai wadah untuk berlatih dan berkontribusi.  

2. Organisasi 
Alhamdullilah, Allah SWT telah memberi saya keturunan orang-orang yang berpotensi di sebuah instansi. Ayah, Kakak dan mbk semuanya memiliki track record yang berpengaruh di setiap organisasi yang mereka abdi. Minimal menjadi Sekretaris Umum. Selain itu, saya dulu juga pernah menjadi bagian dari organisasi tingkat SMP/SMA. Maka dari itu InsyaAllah saya yakin bisa mengabdi di organisasi kampus.

3. Komunikasi 
Alhamdullilah, Allah SWT telah memberi saya tubuh normal. Khusunya mulut. Sehingga mudah berinteraksi dan memberi informasi kepada orang lain. Semoga kesyukuran saya terhadap pemberian Allah SWT bisa tercipta sebuah prestasi. Hari ini, saya yakin sepenuh hati dikala nanti bisa berprestasi dibidang komunikasi, semisal debat, pidato, dll.

4. Kepenulisan
Alhamdulillah, Allah SWT telah mempertemukan saya dengan penulis-penulis hebat. Di pertemukannya tidak sekedar kebetulan, melainkan telah seperti sanak keluarga. Sehingga motivasi saya untuk bisa menulis semakin kuat dan harapan saya untuk berprestasi semakin yakin. InsyaAllah dengan rintisan usaha sejak dini saya nanti bisa berprestasi di bidang kepenulisan. Fiksi maupun non fiksi.

Semoga setiap keinginan yang saya tulisakan di artikel ini di Amini oleh malaikat-malaikat yang setia menemani langkah saya. Dengan segenap rasa dan raga ku pasrahkan untuk mu ya Allah karena setiap potensi yang melekat pada pribadi saya tidak akan berbuah apa-apa tanpa kehendakmu. Semoga engkau memberikan yang terbaik untukku. Amiiin