Dalam moment kali ini , saya akan
berbagi dengan anda tentang karakter seorang pemimpin yang bertauladan,
berpengaruh besar terhadap suatu organisasi, berpikir memajukan bukan
memundurkan, yang memprioritaskan memberikan bukan mendapatkan. Artinya apa
prioritas memberikan bukan mendapatkan??? , yaitu ketika kita mau mengamati
disekeliling lingkungan kita, terkadang seorang pemimpin tidak tau sesuatu yang
harus dilakukan melainkan profesinya menjadi seorang pemimpin disalah gunakan
untuk mendapat keuntungan, misalnya korupsi guna menambah suatu pendapatan,
bukan memberikan kelihaiannya untuk memperkokoh suatu organisasi. Maraknya
karakter pemimpin yang demikian dalam zaman sekarang adalah hal yang lumrah,
mulai dari ruang lingkup kecil sampai ke skala yang lebih besar. Oleh karena
dalam kesempatan ini saya akan memberikan sugesti pada anda bahwa sesungguhya
pemimpin yang berkualitas itu sebenarnya masih ada, jika mereka mampu memenuhi
point2 berikut dalam pribadinya :
a. A. Sinesty
Sinesty adalah keselarasan antara
lisan dengan perbuatan. Mengapa sangat
penting adanya keselaran diantara keduanya????, karena pemimpin adalah titik
kulminasi dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin adalah pondasi, sehingga
proporsi kedudukannya sangat diharapkan untuk menghasilkan perbaikan dengan
memberikan dorongan positif kepada bawahanya, dengan berbagai mekanisme.
Pemimpin yang mampu memanfaatkan kelihaiannya dalam berkomunikasi untuk
memotivasi kemudian difiltrasi kedalam kehidupan nyata dengan sikap yang sesuai
dengan apa yang ucapkan, maka dengan mudahnya setiap individu (orang-orang yang
dipimpin) dapat merangsang dan mencontoh karakter seperti halnya sikap yang
ditunjukkan oleh seorang pemimpin.
b. B. Consistency
Consistency berelasi secara
berkesinambungan dengan program kerja yang telah termaktub dalam suatu
organisasi. Bekerja keras pada awal adalah hal yang biasa, namun berkerja keras
pada awal hingga akhir adalah hal yang luarbiasa. Seorang pemimpin harus mampu
berkonsisten secara kontinutias dalam menjalankan rutinitas sebagai pondasi
dalam suatu organisasi. Kejenuhan dalam organisasi sangat memungkinkan
terealisasi namun seorang pemimpin harus berusaha dan berkompetensi untuk
menggali ulang semangat yang terhalang oleh kejenuhan agar program kerja yang
telah terencana pada sejak awal berproses tidak stagnan . Pemimpin yg mampu
menumbuhkan sikap konsisten maka harapan suatu organisasi sangat mungkin
tercapai secara efektif dan efisien.
c. Substance
Substance adalah menguasai bidang
tugasnya. Selain sinesty, consistency , substance tidak kalah penting menjadi
salah satu point yg harus melekat pada diri seorang pemimpin. Seorang petani
beralih mencoba menjadi seorang guru, tentu tidak dapat menghasilkan perbaikan
terhadap siswanya, karena ketidak adanya keselarasan antara petani dengan guru
. Begitu juga dengan seorang pemimpin, harus berintegritas bukan hanya mencari
popularitas dan harus benar-benar mampu dan menguasai bidangnya. Berkompentensi
untuk berpikir kreatif berinovasi dan berani berekpresi dalam memotivasi.
d.
Being
a good finisher
Seorang
pemimpin harus menunjukkan integritasnya melalui pencapaian kinerja secara
maksimal dengan mengarahkan segala kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Pemimpin
berintegritas adalah profesi yang disandang oleh orang yang bertanggung jawab
dan tidak melekat pada diri seorang yang bermata kuda (pikiran jangka pendek).
Being a good finisher mampu teraktualisasi jika seorang pemimpin memiliki
kreatifitas dalam berpikir eskalasi dan berkompeten dalam menyelaesaikan
masalah.
e.
Good
Communicator
Good
Communicator adalah kelihaian dalam berinteraksi dengan bawahan. Proses
persuasi akan terjadi dalam ruang lingkup suatu organisasi, maka seorang
pemimpin harus berkompenten untuk beretorika yang sifatnya mendorong semangat
bawahan untuk terus melakukan aktivitas sesusai dengan bidangnya dengan penuh
termotivasi dan mampu menghasilkan setiap pekerjaan dengan sebaik mungkin.