Pages

Senin, 27 Januari 2014

Membentuk pemimpin yang berintegritas (by:Athif)

Dalam moment kali ini , saya akan berbagi dengan anda tentang karakter seorang pemimpin yang bertauladan, berpengaruh besar terhadap suatu organisasi, berpikir memajukan bukan memundurkan, yang memprioritaskan memberikan bukan mendapatkan. Artinya apa prioritas memberikan bukan mendapatkan??? , yaitu ketika kita mau mengamati disekeliling lingkungan kita, terkadang seorang pemimpin tidak tau sesuatu yang harus dilakukan melainkan profesinya menjadi seorang pemimpin disalah gunakan untuk mendapat keuntungan, misalnya korupsi guna menambah suatu pendapatan, bukan memberikan kelihaiannya untuk memperkokoh suatu organisasi. Maraknya karakter pemimpin yang demikian dalam zaman sekarang adalah hal yang lumrah, mulai dari ruang lingkup kecil sampai ke skala yang lebih besar. Oleh karena dalam kesempatan ini saya akan memberikan sugesti pada anda bahwa sesungguhya pemimpin yang berkualitas itu sebenarnya masih ada, jika mereka mampu memenuhi point2 berikut dalam pribadinya :
a.                   A.      Sinesty
Sinesty adalah keselarasan antara lisan dengan perbuatan.  Mengapa sangat penting adanya keselaran diantara keduanya????, karena pemimpin adalah titik kulminasi dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin adalah pondasi, sehingga proporsi kedudukannya sangat diharapkan untuk menghasilkan perbaikan dengan memberikan dorongan positif kepada bawahanya, dengan berbagai mekanisme. Pemimpin yang mampu memanfaatkan  kelihaiannya dalam berkomunikasi untuk memotivasi kemudian difiltrasi kedalam kehidupan nyata dengan sikap yang sesuai dengan apa yang ucapkan, maka dengan mudahnya setiap individu (orang-orang yang dipimpin) dapat merangsang dan mencontoh karakter seperti halnya sikap yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin.

b.                 B.        Consistency
Consistency berelasi secara berkesinambungan dengan program kerja yang telah termaktub dalam suatu organisasi. Bekerja keras pada awal adalah hal yang biasa, namun berkerja keras pada awal hingga akhir adalah hal yang luarbiasa. Seorang pemimpin harus mampu berkonsisten secara kontinutias dalam menjalankan rutinitas sebagai pondasi dalam suatu organisasi. Kejenuhan dalam organisasi sangat memungkinkan terealisasi namun seorang pemimpin harus berusaha dan berkompetensi untuk menggali ulang semangat yang terhalang oleh kejenuhan agar program kerja yang telah terencana pada sejak awal berproses tidak stagnan . Pemimpin yg mampu menumbuhkan sikap konsisten maka harapan suatu organisasi sangat mungkin tercapai secara efektif dan efisien.

           c.       Substance
Substance adalah menguasai bidang tugasnya. Selain sinesty, consistency , substance tidak kalah penting menjadi salah satu point yg harus melekat pada diri seorang pemimpin. Seorang petani beralih mencoba menjadi seorang guru, tentu tidak dapat menghasilkan perbaikan terhadap siswanya, karena ketidak adanya keselarasan antara petani dengan guru . Begitu juga dengan seorang pemimpin, harus berintegritas bukan hanya mencari popularitas dan harus benar-benar mampu dan menguasai bidangnya. Berkompentensi untuk berpikir kreatif berinovasi dan berani berekpresi dalam memotivasi.

d.      Being a good finisher
Seorang pemimpin harus menunjukkan integritasnya melalui pencapaian kinerja secara maksimal dengan mengarahkan segala kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Pemimpin berintegritas adalah profesi yang disandang oleh orang yang bertanggung jawab dan tidak melekat pada diri seorang yang bermata kuda (pikiran jangka pendek). Being a good finisher mampu teraktualisasi jika seorang pemimpin memiliki kreatifitas dalam berpikir eskalasi dan berkompeten dalam menyelaesaikan masalah.

e.      Good Communicator
Good Communicator adalah kelihaian dalam berinteraksi dengan bawahan. Proses persuasi akan terjadi dalam ruang lingkup suatu organisasi, maka seorang pemimpin harus berkompenten untuk beretorika yang sifatnya mendorong semangat bawahan untuk terus melakukan aktivitas sesusai dengan bidangnya dengan penuh termotivasi dan mampu menghasilkan setiap pekerjaan dengan sebaik mungkin.