Pages

Minggu, 27 November 2016

Jangan Salahkan Israel

Kota Pelabuhan Haifa, Israel kemarin mengalami kebakaran hebat. Kebakaran tersebut awalnya hanya membakar semak-semak, namun akibat cuaca dan angin kencang sehingga menjalar dan membesar. Hutan-hutan dan rumah-rumah terbakar, dan sekitar 80.000 orang diungsikan. 

Kebakaran yang terjadi diduga adanya intifadah dan perlawanan. Perlawanan tersebut diklaim berasal dari intervensi negara arab dan Palestina. Hal ini di ungkapkan Oleh Bennet (Menteri Pendidikan). Pernyataan adanya intervensi tersebut juga didengar oleh kelompok yang dipimpin Palestina Mahmoed Abbas Fatah, dan mengatakan bahwa Israel menuduh Palestina sebagai pemicu insiden kebakaran di Pelabuhan Haifa. 

Berita kebakaran itu telah menyebar ke berbagai negara. Banyak prespektif yang muncul apa sebenarnya pemicu kebakaran itu bisa terjadi. Ada sebagian kalangan yang menganggap bahwa kebakaran tersebut merupakan adzab akibat pasca larangan adzan di Masjidil Aqsha. Larangan yang telah disah kan oleh Undang-undang. Insiden yang menimpa bangsa Israel tersebut juga direspon dengan reaksi gembira oleh sebagian masyarakat Muslim. Hal ini, disebabkan oleh kegeraman yang sudah lama didendamkan. Akibat kedzaliman yang sering dilakukan terhadap bangsa Palestina . 

Sebagai seorang muslim, mendengar nama Israel digunakan untuk pembuat kerusakan adalah sebuah kedzaliman. Karena nama Israel sebenarnya adalah nama lain dari Nabi Ya'qub as. Lahir pada tahun 1829 SM. Nabi tersebut kemuliaannya telah dipuji oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an. Sejarahnya, Kemuliaan nama Israel tersebut hanya dijadikan tempeng oleh orang-orang Yahudi yang sekarang berbangsa Israel. Bangsa keturunan dari nabi Ya'kub. Namun, setelah kenabian Sulaiman as bangsa tersebut mengalami diaspora. Sebagian dari mereka berkhianat dengan menciptakan Agama Yahudi, oleh Yuda keturunan Yahuda anak nabi Ya'kub dari istri yang pertama "Lea". Mereka memodifikasi kitab taurat 620 SM, menjadi talmud. Mereka ingkar terhadap nabi Musa as. 

Sejak saat itu, orang-orang Yahudi senang membuat kerusakan. Setelah nabi Sulaiman Wafat, berselang muncul nabi selanjutnya (nabi Zakariyah) dan Nabi Yahya. Kegemaran Yahudi adalah membunuh para nabi dan Rasul, sehingga kedatangan kedua nabi tersebut mereka murka. Nabi Zakariyah dibunuh dengan digergaji tubuhnya, dan Nabi Yahya dibunuh secara keji dengan dipotong leher dan kepalanya. Kedua pembunuhan tersebut terjadi pada zaman raja Herodes. Pembunuhan juga dilakukan terhadap nabi Isa as dengan cara disalib.


Hari ini, Israel dan Yahudi bagaikan nama yang membaur. Israel digunakan sebagai nama negara, dan Yahudi sebagai suku bangsa sekaligus agamanya. Apabila Kerusakan seringkali atas perlakuan bangsa Israel, memang demikian. Sebab mayoritas Bangsa Israel adalah Orang-orang Yahudi. Namun, sekali lagi jangan lupa bahwa nama Israel adalah nama lain dari nabi Ya'kub yang berarti (Hamba yang berjalan). 


Karena pada saat itu nabi Ya'kub berjalan pada malam hari ke negeri pamannya, Laban, di Kampur ur, di distrik Kildani, Iraq untuk menghindari pertengkaran antara dia dengan saudara kembarnya yaitu Isu (Esau). Jadi, dalam hal ini kesalahan sebenarnya mutlak bukan berasal dari Israel (Nabi Ya'kub). Namun pada Yahudi (Bangsa Israel), anak keturunanya. Yang telah berkhianat dan pembuat kerusakan di muka bumi ini.  

Athif
27, Desember 2016