Pages

Selasa, 29 November 2016

Ada yang hilang

Saat perjalanan ke kota Gresik kemarin. Selama diperjalanan, jujur saya merasa kesumpekan pak. Macet, polusi, ditambah lagi kotanya panas. Kalau boleh saya katakan, sepertinya "ada yang hilang dari kota Ini". Keindahan dan keasriannya. Semoga bapak juga merasakan hal itu. Disepanjang jalan, saya juga sering melihat pabrik-pabrik berjejeran. Entah itu yang sudah jadi atau yang masih dalam tahap pembangunan. Penghijauannya juga mulai langka. Jalanan rusak, ada yang bilang itu karena sering dipakai drum truck pengangkut proyek pabrik. Ada juga yang bilang itu milik bapak. Entahlah, sayah tidak tahu.

Sebenarnya saya merasa kasihan bagaimana nasib pekerja yang setiap harinya melintas disepanjang jalan itu. Mungkin saja mereka tidak lagi merasakan karena saking terbiasanya. Atau mungkin karena tertutupi oleh gaji UMK yang katanya besar itu. Entahlah, pokok saya kasihan pada mereka pak. Saya yang tidak mesti 1 minggu sekali saja, sudah enggan kalau mau lewat situ. Apalagi mereka.

Saya tahu, baru kemarin Bapak dipilih. Tapi akankah, bapak lupa kalau pilihan yang kemarin itu berarti periode kedua. Itu artinya bapak dipercaya. Jangan sampai disia-siakan. Saya juga tahu, kalau jalanan rusak itu tanggung jawabnya pem-provinsi. Tapi akankah terus bergantung seperti itu pak padahal rakyat sudah merana seperti ini. Mungkin saja kalau perizinan mendirikan pabrik sedikit dipersulit jadinya gak seperti ini. Sebab yang saya lihat jalanan rusak itu, didaerah pabrik. bukan di daerah gedung yang bapak tempati.

Penetapan UMK tinggi itu kemajuan. Tapi jangan dilupakan pak "tidak semua masyarakat Gresik itu bergaji UMK". Jadi kalau misal niat memudahkan perizinan biar pendapatannya meningkat, terus rakyatnya sejahtera. Saya pikir itu kliru pak. Sebab tidak semua daerah yang UMK rendah itu rakyatnya merana. Coba kita tengok sebentar ke Kota Batu. UMK disana jauh dibawah Kota Gresik. Tapi hidup mereka makmur, masyarakatnya mandiri. Sebab yang dikelolah bukan milik asing tapi potensi alam milik lokal. Saya rasa disini juga bisa loh pak seperti itu. Terus, saya kasih tahu lagi "disana terkait perizinan pendirian pabrik juga dipersulit" Karena pemerintahan mereka bisa berpikir luas pak. Tidak hanya pendapatan, tapi kenyamanan.

Saya juga tahu kok pak kalau banyaknya pabrik itu otomatis banyak CSR (corporate responsibility). Sehingga rakyat Gresik yang berada disekitarnya sejahtera. Tapi, apakah bapak lupa kalau masyarakat disekitarnya malah pernah ada yang sampai demo. Kemarin juga saya lihat di salah satu fanpage "facebook", katanya banyak tenaga kerja yang berasal dari luar Gresik. Padahal rakyat Gresik sendiri masih banyak yang nganggur. Itu berarti ada yang salah dari CSR nya pak. Mohon diingatkan.

Dan, terakhir. Awal bulan kemarin katanya ada demo lagi?, menuntut kenaikan UMK 2017. Habis itu bapak setujuin UMK dinaikin. Tapi kapan bapak setuju pepohonan dinaikin?. Rakyat sudah pengap ini dengan panasnya kota Gresik. Masyarakat Gresik itu majemuk pak. Tidak semuanya berkebutuhan pada Gaji tinggi. Ada yang bilang kenyamanan itu lebih penting. Kalo dihirarki Maslow, fisiologi (Gaji) itu tingkatannya paling bawah. Itu artinya kebutuhan dasar pak. Diatasnya masih ada rasa aman. Jadi harus dikeseimbangkan pak, tidak hanya memenuhi kebutuhan fisiologisnya tapi juga rasa aman dan nyaman-ya.


Athif
29 November 2016
Alun-alun Gresik