Pages

Selasa, 30 September 2014

Hanya bermodal kemauan

Siang tadi, ketika leyeh-leyeh di kamar tak sengaja saya mendengar bincang-bincang dari ruang tamu. Perbincangan antara Mahasiswa semester 3 dan alumni Mahasiswa Pascasarjana Prancis yang sekarang telah menjadi profesor. Terdengar jelas bahwa tema perbincangan itu tak lain membahas masalah kuliah diluar negeri. Deretan pertanyaan dilontarkan oleh teman saya (Mhs semester 3). Mulai dari apakah beda pak, ilmu di Indonesia sama di Prancis ???, , sampai Gimana pak kok bisa sampai melanjutkan kuliah di sana???

Pak Prof menjawab , ,Sebenarnya sama ilmu di Indonesia sama di Prancis. Tidak hanya di Prancis bahkan disetiap negara. Cuma metode pembelajaran yang berbeda ditambah lagi pengaplikasiannya di lapangan. 
Membandingkan orang Indonesia sama orang Prancis itu sebenarnya orang Indonesia lebih kreatif. Tetapi kreativitas orang Indonesia itu terkadang dibuat untuk hal-hal yang menyimpang. Kalau orang Prancis itu sangat manut dengan birokrasi. Sehingga berpikir kreatifnya kurang. Namun karena mereka sangat nurut terhadap sistem atasannya (atau profesinya) maka mau-tidak mau harus kreatif di satu bidang. Berbeda dengan orang Indonesia. Meskipun dia berprofesi guru tetapi kadang juga dia memiliki kreatifitas di bidang lain. Petani misalnya.
Kemudian, Mengapa kok saya bisa kuliah di Prancis?? Kuncinya hanya satu "KEMAUAN". Pertama hanya bermodalkan kemauan. Siapapun bisa asal dia mau. Dulu ketika sebelum kuliah di Prancis memang kemauan saya tinggi untuk bisa kuliah disana.  Tanpa disadari setelah ada kemauan terdapat banyak sekali informasi tentang peluang beasiswa kuliah diluar negeri, dan Alhamdullilah saat itu saya dapat beasiswa dari pemerintah Indonesia.

Memang benar dahsyatnya sebuah kemauan. Saya sendiri telah membuktikan. Kiranya dulu menulis diblog bagi saya adalah hal yang mustahil. Meskipun hanya menulis sebuah pengalaman, cerita lucu artikel dll. Menulis adalah salah satu kelemahan yang saya miliki. Setiap kali menulis, rasa pesimis dan kurang percaya diri muncul . Padahal belum dibaca orang lain tapi sudah merasa Pesimis. 
Setelah itu saya berniat untuk bertekat bulat serta bermodal kemauan yang kuat, sehingga berjalannya waktu dorongan untuk menulis terus mengalir. Meskipun  tulisan saya masih jauh dari kesempurnaan tapi saya mencoba mempiaskan itu semua. Karena saya ingin berkarya.