Dalam aksi bela Islam Jilid 2
dan 3 banyak yang melihat pundi-pundi keajaiban. Aksi yang diikuti oleh ribuan
bahkan jutaan orang namun bisa berjalan dengan damai. Meski, pada aksi jilid 2
ada pihak-pihak yang niatnya ingin memprovokasi. Sehingga diakhir terjadi
keributan antara petugas polri dengan sebagian peserta aksi dan juga masyarakat
lokal. Namun diluar hal itu terdapat keajaiban diaksi 411 tersebut.
Pada hari itu BMKG meramalkan akan terjadi hujan deras. Tapi apa yang terjadi? Ba’da Sholat Jum’at hingga malam hari langit mendung namun tidak terjadi hujan. Keajaiban lagi, selama ini jarang melihat para elit politik, para toko agama dari pelbagai Organisasi dan rakyat saling bersatu padu bersama-sama menuntut tujuan yang sama. Dan pada moment 411 itulah mereka memiliki 1 visi yang sama yaitu “menuntut keadilan”. Tentu hal ini, menggambarkan sebuah hadist yang menyampaikan antara muslim satu dengan muslim yang lain adalah bersaudara.
Pada hari itu BMKG meramalkan akan terjadi hujan deras. Tapi apa yang terjadi? Ba’da Sholat Jum’at hingga malam hari langit mendung namun tidak terjadi hujan. Keajaiban lagi, selama ini jarang melihat para elit politik, para toko agama dari pelbagai Organisasi dan rakyat saling bersatu padu bersama-sama menuntut tujuan yang sama. Dan pada moment 411 itulah mereka memiliki 1 visi yang sama yaitu “menuntut keadilan”. Tentu hal ini, menggambarkan sebuah hadist yang menyampaikan antara muslim satu dengan muslim yang lain adalah bersaudara.

Berbeda dari aksi 411, saat
diiringi langit mendung tapi tidak hujan. Diaksi 212 telah terjadi hujan
gerimis, itu bertanda bahwa doa para ulama dan peserta aksi telah dikabulkan.
Sebagai tanda kemustajaban suatu doa. Dan, ada pemandangan yang mengharuhkan
pada saat menjelang aksi tersebut. Setelah kapolri membuat kebijakan angkutan
umum dilarang beroperasi pada tanggal itu. Dengan niatan agar peserta aksi
gagal datang ke Jakarta. Ada sebuah kelompok yang sampai rela berjalan hingga
200 KM. Dari Ciamis ke Jakarta, bahkan ironinya kelompok tersebut terdapat dari
anak-anak yang masih belasan umur. Disamping itu, ada sebuah kelompok yang
meski dilarang mereka pantang pulang. Demi aksi bela Islam, mereka sampai rela
menyewa pesawat terbang.
Tentu, mengendalikan aksi yang
begitu banyak tidak lah muda. Namun itu bisa terkendali oleh satu komando.
Inilah ajaran sesuai ajaran Islam dalam ritualnya. Ba’da Adzan, ada Iqomah yang
itu membuat semua umat Islam berdiri dan merapikan shaf. Tanpa dipaksakan.
Kemudian Takbir hingga salam. Semua bergerak bersama hanya dengan satu
instruksi. Dan itu terjadi pada aksi 212 yang jumlahnya jutaan orang. Sholat
Jumat berjamaah dilakukan dengan saf yang rapi dan gerakan yang sama. Tidak
perlu memaksakan satu persatu orang untuk berdiri dan merapikan. Itu pun hanya
1 muadzin (adzan dan Iqamah) dan 1 imam Sholat. Sekarang yang menjadi
pertanyaan, manusia siapa yang bisa menciptakan agama dengan aturan serapi
seperti itu. Saya rasa ini bukti sederhana bahwa Islam adalah sebenar-benar agama.
Athif
04, Desember 2016