Pages

Kamis, 24 November 2016

UNAIR Pernah Jadi Kenangan


Beberapa tahun silam, saya pernah ingin punya kenangan dengan UNAIR (Universitas Airlangga). Tapi sayang itu sekedar angan-angan belaka, saya tidak ditakdirkan kuliah disana. Meski begitu, saya merasa senang. Setidaknya ada kenangan-kenangan bersamanya (UNAIR) walau hanya sesaat. Saya masih ingat, ketika daftar tes tulis SBMPTN saya pilih kampus UNAIR sebagai kampus pilihan pertama. 

Begitu saya lihat lokasi tes tulis, ternyata ditempatkan di kampus UNAIR. Senangnya bukan main. Sebab udah lama penasaran dengan kampus yang katanya keren itu. Dan, setelah tiba didepan gerbang kampus C. Memang benar kampus UNAIR itu megah. Bahkan saking megahnya, mondar mandir saya kebingungan cari ruang kelas yang dibuat tes tulis.

Setelah ketemu, saya amati kelasnya juga bagus. Penataan dan tata letak bangunannya pun juga demikian. Jadi pas waktu selesai tes, saya sempatkan jalan-jalan mengelilingi kampus megah itu. Itu lah sekelibet pengalaman saya dengan UNAIR yang hubungannya secara fisik. 

Selain pengalaman secara fisik, saya juga banyak punya teman anak UNAIR. Meski kesannya ini bukan pengalaman, tapi saya melihat ini sama aja dengan pengalaman. Sebab pengalaman saya dengan teman ini, disaat ia memakai jas alamamater UNAIR. Berarti sama aja pengalaman bersama UNAIR. Meski sebatas simbol dialmamaternya. 

Saya melihat teman-teman dari UNAIR ini hebat-hebat. Rata-rata mereka berprestasi. Kebetulan mereka itu dulunya satu SMA dengan saya. Jadi setiap tahun sekali pasti ketemu. Sebab, ritual di SMA saya itu tiap tahunnya pasti ada kegiatan MPK (Motivasi Pengenalan Kampus). Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia yang se SMA dengan saya dulu. 

Dan setiap kali penentuan ketua panita, pasti dari UNAIR. Jadi saya berkesimpulan bahwa UNAIR ini luar biasa. Bukan sekedar bangunan yang menjulang tinggi, tapi juga pendidikan mahasiswanya juga diprioritaskan. Pendidikan disini dalam artian bukan hanya akademik, tapi skil dan kompetensi lainnya. Ini saya rasa penting, dan harus diikuti oleh kampus lainnya.

itulah sekilas pengalaman saya dengan UNAIR, , meski sekarang tidak kontak fisik dengannya, tapi bayangan bersamanya yang pernah bersemayam dulu tidak akan pernah padam.